ME

ME

Jumat, 05 November 2010

PEMUDA DAN SOSIALISASI


PEMUDA DAN SOSIALISASI
Masa muda adalah masa yang berapi-api (H.Roma Irama), saya senang mendapatkan tugas untuk menulis artikel yang berkenaan dengan pemuda dan sosialisasi. Banyak hal yang saya ingin tahu mengenai arus pergaulan dan pemecahan masalah-masalah kenakalan remaja. Tayangan di televisi hanya gambaran kecil aktifitas-aktifitas sosial masyarakat kita, para pemuda lebih banyak tampil sebagai pemanis dalam sinetron atau hiburan lainnya, beberapa kali saya melihat kejadian penyimpangan sosial dari kelompok-kelompok pemuda yang mencari jati diri ataupun sensasi. Tawuran antar pelajar, tawuran antar mahasiswa, bentrokan suporter sepak bola, demonstrasi yang anarkis, dan banyak lagi kegilaan-kegilaan yang sebernarnya kurang layak ditampilkan oleh media massa untuk dikonsumsi khalayak Indonesia. Terlabih lagi jika adik saya yang masih berumur 16 tahun melihat kejadian-kejadian menyimpang tersebut hampir setiap hari tampil di layar kaca ataupun media cetak. Indah, adikku pernah bertanya “Mas pernah tawuran?” tertawa kecil melengkung di wajahku. Hemmm,  sempat terlintas untuk menjawab bohong dan pernah ikut terlibat tawuran agar terlihat gagah pemberani. Bohong tetaplah bohong, akhirnya saya menjawab jujur jika saya belum pernah terlibat perkelahian ataupun tawuran, malu saya. Ada rasa bangga tersendiri jika kita menjadi pemudanya pemuda Indonesia yang berjiwa Pancasila terbalut agama sebagai pedomanku.
Masih mengenai pertanyaan adikku yang duduk dikelas 11, saya turut menjelaskan beberapa arti dan pemahaman tentang pemuda yang beridentitas. Pemuda bisa saya artikan juga remaja dan dipahami sebagai masa peralihan dari kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang sedang mencari pemenuhan batin hingga penemuan jati diri. Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini tentunya kita pahami karena adanya sebuah harapan baru yang lebih baik sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Masalah-masalah yang saat nampak saat ini dalam arus pergaulan remaja adalah
1.      Menurunya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
2.      Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
3.      Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun yang non-formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
4.      Kurangnya lapangan atau kesmpatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dikalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurngnya produktifitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional saerta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainya.
Pemuda memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia. Potensi-potensi generasi muda antara lain:
a)      Idealisme dan daya kritis yang masih bisa diarahkan pada “wawasan kehidupan” bardasarkan norma keluarga, hukum dan agama.
b)      Dinamika dan kreatifitas, generasi muda selalu dihadapkan pada aktifitas masyarakat yang homogen dan dinamis mengikuti perubahan zaman. Oleh karena itu penguatan akan norma agama dan motifasi positif perlu diperkuat.
c)      Keberanian mengambil resiko, generasi muda perlu dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko, kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan.
d)     Optimis dan kegairahan semangat, kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Cobaan melaikan sebagai tolak ukur keberhasilan dan pendorong untuk berusaha lebih baik lagi.
e)      Sikap kemandirian dan disiplin murni, generasi muda selalu memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tidakanya, kemandirian perlu dilengkapi dengan kesadaran murni agar menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
f)       Terdidik, generasi muda adalah investasi jangka panjang yang penting untuk bangsa, terlebih untuk dirinays sendiri.
g)      Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan, ingatlah Sumpah Pemuda  Tahun 1928 dan indahnya bersatu walau dalam banyak perbedaan.
h)      Patriotisme dan nasionalisme, pemupukan rasa bangga, kecintaan dan turut serta memiliki bangsa dan negara.
i)        Sikap kesatria, generasi muda memiliki keunggulan lebih untuk potensi pembangunan bangsa, sebagai pembela, penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
j)        Penguasaan ilmu dan teknologi, generasi muda adalah agen of change untuk kemajuan bangsa.
Oleh karena itu berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda harus dikembangkan dan dibina agar sesuai asas, arah, dan tujuan pengembangan. Pembinaan generasi muda haruslah di dalam jalur-jalur pembinaan yang tepat serta senantiasa bertumpu pada sterategi pencapaian tujuan nasional sebagaimana terkandung didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda telah mendapatkan penguatan dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978 dengan pola dasar pembinaan yang berdasarkan:
1)      Landasan idiil                         : Pancasila
2)      Landasan konstitusional         : Undang-Undang Dasar 1945
3)      Landasan Sterategis                : Garis-garis Besar Haluan Negara
4)   Landasan hitoris                : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi  Kemerdekaan 17 Agustus 1945
5)   Landasan normatif          : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
(Diktat MKDU, Herwantioko dan Nelje F. Katuuk, Gunadarma)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar