ME

ME

Jumat, 05 November 2010

Bukan Hanya Soal Laba

Bukan Hanya Soal Laba
PT. Indocement Tunggal Prakarsa adalah pabrik produsen terbesar di Indonesia, dengan kapasitas produksi per tahun mencapai 17.1 juta ton dan kapasitasnya diprediksi akan meningkat menjadi 18.6 juta ton pada tahun 2012, karena saat ini Indocement sedang membangun 2 pabrik baru. Pabrik yang didirikan pada tahun 1985 dan saat ini beroperasi di 12 pabrik. Pada semester pertama tahun 2010 Indocement mencatat laba bersih sekitar 1.64 Triliun atau naik sekitar 39.9 persen dari periode yang sama pada tahun lalu. Dan pada tahun ini aset Indocement tercatat sebesar Rp14,43 triliun.
Namun dibalik kebesaran Indocement itu ternyata  Tingkat kehidupan masyarakat di sekitar pabrik Indocement yang berada di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat dan Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan masih relatif terbelakang. Di bidang kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut, khususnya Citeureup masih belum bisa merepresentasikan mereka tinggal didaerah pabrik yang besar. Untuk bidang pendidikan masih cukup memprihatinkan, hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang hanya lulus pendidikan setingkat dengan SMP atau bahkan hanya sampai SD saja.
Dalam hal kesehatan kesehatan juga masih kurang. Banyak rumah yang masih belum mempunyai WC atau kamar mandi sendiri, sehingga ketika mereka akan mandi atau buang air besarpun mereka harus ke kali untuk melakukan keperluan tersebut. Sudah tentu hal ini akan bisa berakibat buruk untuk kesehatan karena mereka mandi, mencuci dan buang air besar dari sumber air yang sama. Selain itu banyaknya ternak warga baik ayam, sapi, kambing ataupun kerbau juga bisa membuat lingkungan menjadi lebih kotor dan kumuh.
Untuk itulah PT. Indocement membentuk suatu badan dalam perusahaan, yaitu “CSR” (Corporate Social Responsibilty) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Lewat CSR Indocement berusaha untuk mencari terobosan-terobosan dalam usaha untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar Indocement. Indocement beranggapan bahwa masalah kemasyarakatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan setiap insan juga memiliki tanggung jawab, termasuk kalangan dunia usaha.  Perusahaan tak lagi dikenal sebagai pihak yang mementingkan dirinya sendiri saja, sehingga terasing dari lingkungan masyarakat sekitarnya, melainkan sebuah entitas usaha yang wajib melakukan adaptasi dengan lingkungannya.
 Secara teoritis, CSR dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para pemangku kepentingan (stakeholder), terutama komunitas atau masyarakat di sekitar wilayah kerja dan operasinya. Program-program CSR dapat dilakukan perusahaan atas dasar sikap dan pandangan yang umumnya telah ada dalam dirinya, yaitu sikap dan pandangan filantropis (kedermawanan).
CSR Indocement mengacu pada konsep triple bottom line, yaitu keseimbangan dalam menjaga kelestarian lingkungan, memberikan manfaat kepada masyarakat dan perusahaan mendapatkan nilai untuk menjaga kelangsungan operasinya. Dalam menerapkan CSR di Indocement, perusahaan selalu mengendalikan biaya, mencari terobosan-terobosan dengan biaya relatif ringan namun hasilnya bisa langsung menyasar pada kebutuhan masyarakat yang utama dan tentu ada kaitannya dengan kegiatan usahanya.
Lewat CSR banyak program kemasyarakatan yang telah berjalan, salah satunya tentang masalah pengadaan fasilitas-fasilitas publik, seperti perawatan jalan-jalan umum, pengadaan MCK umum bagi warga, pembangunan jalan-jalan dan jembatan yang dapat mempermudah mobilisasi masyarakat.
  Diharapkan dengan program program tersebut kualitas masyarakat pun meningkat, di samping itu juga hubungan perusahaan dengan masyarakat manjadi lebih harmonis. Hal ini penting bagi kelanjutan kegiatan produksi perusahaan sendiri, karena tanpa hubungan baik dengan lingkungan masyarakat tentu akan sangat sulit untuk perusahaan.
PT. Indocement sebagai pabrik yang memanfaatkan hasil sumber daya alam harus bersyukur dengan ikut serta dalam membangun masyarakat yang berkualitas dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar