The Kings Of France
1. Hugues Capet (987-996)
Hugues Capet (± 940 – 24 Oktober 996) adalah raja Perancis dari tahun 987 sampai 996. Ia adalah raja pertama dari dinasti Kapetia. Lahir dari keluarga bangsawan, pada tahun 956 ia mewarisi wilayah kekuasaan ayahnya dan menjadi bangsawan terkuat pada masanya. Setelah Lothair dan anaknya dari dinasti Karolingia meninggal pada awal 987, ia dipilih menjadi raja Perancis oleh para bangsawan dan dimahkotai di Noyon, Picardie pada 3 Juli 987.
2. Robert II (996-1031)
Robert II dari Perancis (27 Maret 972 - 20 Juli 1031) dilahirkan di Orleans, Perancis. Ia adalah putera Hugh Capet dan Adelaide dari Aquitaine. Robert II menikah dengan Constance dari Arles.
Robert II digantikan oleh puterandanya Henri I. Robert II dimakamkan di Basilika Saint Denis.
3. Henri I (1031-1060)
4. Philippe I (1060-1108)
5. Louis VI (1108-1137)
Louis VI (1 Desember 1081 – 1 Agustus 1137), disebut yang Gendut (bahasa Perancis: le Gros), adalah raja Perancis dari tahun 1108 sampai kematiannya pada tahun 1137. Beberapa menyebutnya "roi de Saint-Denis". Ia merupakan anggota pertama Dewan Capet. Louis lahir di Paris, dan merupakan putra Philip I dan istri pertamanya, Bertha dari Hollandia. Hampir selama dua sembilan tahun kekuasaannya ia bertempur melawan "baron pencuri".
6. Louis VII (1137-1180)
Louis VII (1120 – 18 September 1180) adalah seorang raja Perancis, anak dari Louis VI. Ia memimpin sejak tahun 1137 sampai kematiannya. Ia adalah anggota House of Capet. Pada saat pemerintahannya juga dibangun katedral Notre Dame dan dilaksanakannya Perang Salib Kedua dimana Louis VII ikut serta dalam perang ini.
7. Philippe II (1180-1223)
Philip II Augustus (Perancis: Philippe Auguste) (21 Agustus 1165 – 14 Juli 1223) adalah raja Perancis dari tahun 1180 sampai kematiannya. Ia lahir di Gonesse di Val-d'Oise, dan merupakan putra dari Louis VII dan istri ketiganya, Adela dari Champagne. Ia awalnya diberi nama Dieudonné — diberi oleh Tuhan — karena ia merupakan anak pertama Louis VII. Ia merupakan anggota dari Dewan Capet. Philip merupakan slah satu raja Perancis abad pertengahan paling berhasil dalam memperluas pengaruh kerajaan. Ia menaklukan kekaisaran Angevin dan koalisi musuhnya (Flem dan Inggris) pada pertempuran Bouvines tahun 1214. Ia mengorganisir kembali pemerintahan, membawa stabilitas finansial kepada negara.
8. Louis VIII (1223-1226)
9. Louis IX (1226-1270)
10. Philippe III (1270-1285)
11. Philippe IV (1285-1314)
12. Louis X (1314-1316)
13. Jean I (1316-1316)
14. Philippe V (1316-1322)
15. Charles IV (1322-1328)
16. Philippe VI (1328-1350)
17. Jean II (1350-1364)
18. Charles V (1364-1380)
19. Charles VI (1380-1422)
20. Charles VII (1422-1461)
Charles VII yang Berjaya (bahasa Perancis: le Victorieux) (22 Februari 1403 – 22 Juli 1461) adalah raja Perancis sejak 1422 sampai 1461 dari Dinasti Valois. Dilahirkan di Paris, Charles adalah anak ke lima dan satu-satunya yang bertahan hidup dari Charles VI dari Perancis dan Isabeau de Bavière. Empat saudara laki-lakinya yang lebih tua adalah dauphin (bahasa Perancis: "putra mahkota") yang meninggal tanpa sebab yang jelas sewaktu orang tuanya masih hidup: Charles (1386), Charles (1392-1401), Louis, Duke dari Guyenne (1397-1415) dan Jean, Duke dari Touraine (1398-1417). Sebagai dauphin ke lima, Charles menyebabkan tambahan ketidakstabilan kerajaan yang juga sedang berada dalam serangan Inggris. Keselamatan hidupnya diragukan, ditambah lagi, ada keraguan juga terhadap legitimasinya, karena ibundanya terkenal karena perselingkuhan yang dilakukannya.
21. Louis XI (1461-1483)
22. Charles VIII (1483-1498)
Raja Perancis Charles VIII, dijuluki Charles Yang Ramah (Bahasa Perancis: l'Affable; 30 June 1470 – 7 April 1498), memerintah Perancis dari tahun 1483 hingga wafat. Charles VIII adalah seorang anggota Keluarga Valois. Ia memulai Perang Perancis-Italia yang panjang yang memberi warna paruh pertama abad ke-16.
Charles lahir di Château d'Amboise di Perancis sebagai satu-satunya anak yang masih hidup dari Raja Louis XI dan dilahirkan dari rahim istri keduanya Charlotte dari Savoy. Charles dinobatkan sebagai Raja pada tanggal 30 Agustus 1483 pada usia 13 tahun. Kesehatannya tidak kuat dan ia dikenal oleh orang-orang di sekitarnya sebagai seseorang yang menyenangkan namun lugu - suatu sifat yang tidak cocok untuk menjalankan tugas-tugas kenegaraan. Berdasarkan kehendak Louis XI, kepala pemerintahan Kerajaan diberikan pada kakak perempuannya, Anne, seorang wanita yang sangat pandai dan tajam yang disebut ayahnya sebagai "wanita yang paling tidak gila di Perancis". Anne menjabat sebagai kepala pemerintahan, bersama suaminya Peter II, bangsawan (duke) dari Bourbon, hingga tahun 1491.
Pada tahun 1489, Paus Innocent VIII, saat itu sedang berselisih dengan Ferdinand I dari Naples, menawarkan Naples pada Charles, yang memiliki hak yang tidak seberapa jelas atas Kerajaan Naples melalui nenek dari pihak keluarga ayahnya, Marie dari Anjou. Pada tahun 1492, Ludovico Sforza, Bangsawan Milan, merasa terancam oleh penerus Ferdinand I, Alfonso II, dan meminta dengan sangat agar Charles segera mengambil-alih Naples. Charles juga dibujuk untuk melakukan hal yang sama oleh salah seorang penasehat istananya, Étienne de Vesc.
Terdorong oleh segala macam masukan ini, Charles berpikir bahwa dirinya mampu untuk benar-benar mengambil-alih Naples.
Untuk menghindarkan Perancis dari ancaman serangan dari negara lain, Charles membuat perjanjian dengan Austria dan Inggris, membeli netralitas mereka dengan konsesi yang besar. Ia menggunakan sumber penghasilan Perancis untuk membangun sebuah angkatan bersenjata yang besar, termasuk kereta-kereta pendobrak pintu benteng pertama di Eropa yang dilengkapi dengan artileri.
Charles dan pasukannya memasuki Italia pada tahun 1494 dan berbaris menyeberangi semenanjung Italia, tiba di Naples pada tanggal 22 Februari 1495. Pasukan Perancis mengalahkan Florence selama dalam perjalanannya dan mengambil-alih Naples tanpa perlawanan yang berrati. Alfonso dikucilkan dan Charles dinobatkan sebagai Raja Naples.
Kecepatan dan kekuatan pasukan Perancis dalam melakukan penyerangan menakutkan penguasa-penguasa Italia lainnya, termasuk Sri Paus dan bahkan Ludovico dari Milan. Mereka membentuk sebuah koalisi anti-Perancis bernama Liga Venice.
Di Fornovo pada bulan Juli 1495, pasukan Liga berhasil mengalahkan pasukan Charles, walau kehilangan 2.000 pasukan dibandingkan hanya 1.000 prajurit di pihak Perancis. Namun, Charles kehilangan hampir semua pampasan perang yang berhasil diperoleh sebelumnya sehingga pasukannya harus mundur ke Perancis. Garnisun-garnisunnya di Naples dengan cepat dapat dikuasai oleh sekutu-sekutu Alfonso dari kaum Aragones.
Dalam beberapa tahun berikutnya, Charles mencoba untuk membangun kembali angkatan bersenjatanya dan memulai kembali kampanye perangnya. Namun, niatnya itu terhalang oleh besarnya hutang-hutang yang ia buat selama tahun 1494-1495. Ia pada akhirnya tidak pernah berhasil untuk mencapai hal-hal penting dalam niatnya itu.
Charles meninggal dunia akibat kecelakaan pada tahun 1498, dua setengah tahun setelah mundurnya dia dari Italia. Kepalanya terbentur kerangka sebuah pintu di Amboise. Beberapa jam kemudian ia jatuh dalam kondisi koma dan meninggal dunia.
Charles meninggalkan suatu legasi yang tak banyak: ia meninggalkan Perancis dalam kondisi banyak hutang dan dalam kondisi yang carut-marut sebagai hasil dari sebuah ambisi yang paling sopan bisa disebut sebagai tidak realistis. Dalam segi yang lebih positif, ekspedisi perangnya berhasil membuka kontak antara kaum humanis Perancis dan Italia, memberikan semangat baru dalam seni dan sastra Perancis dalam Abad Renaisans.
Semenjak semua anaknya meninggal sebelum dirinya, Charles adalah orang terakhir dalam garis Keluarga Valois. Setelah Charles wafat, mahkota kerajaan diserahkan pada saudara sepupu kedua ayah Charles, Bangsawan Orléans, yang berkuasa sebagai Raja Perancis Louis XII.
23. Louis XII (1498-1515)
Louis XII dari Perancis (27 Juni 1462 – 1 January 1515) ialah puteraanda dari Charles, Adipati Orleans dan Mary dari Cleves. Ia dilahirkan di Chateau de Blois, Perancis.
Permaisuri pertamanya ialah Jeanne dari Perancis, yang merupakan puteri Louis XI. Saat menjadi penguasa, pernikahan Louis dan Jeanne dibatalkan karena Jeanne mandul dan tak bisa memiliki keturunan. Permaisuri kedua Louis ialah Anne dari Brittany, yang merupakan puteri François I, Adipati Brittany. Mereka memiliki 2 puteri, yang bernama Claude dan Renee. Setelah Anne meninggal, Louis menikah untuk ketiga kalinya. Permaisuri terakhirnya ialah Mary Tudor, saudari Henry VIII dari Inggris.
24. Francois I (1515-1547)
François I dari Perancis (lahir 12 September 1494 – meninggal 31 Juli 1547 pada umur 52 tahun) ialah Raja Prancis dan anggota dan anggota Dinasti Valois.
François dilahirkan di Cognac, yang berada di Perancis pada 12 September 1494. Orang tuanya ialah Charles, Adipati Angouleme dan Louise dari Savoy.Dia menikah dengan Claude dari Perancis pada 18 Mei 1514. Mereka memiliki 2 anak:
•Henri II
•Madeline dari Valois
François berminat dalam seni dan mengagumi seniman Leonardo da Vinci. François mangkat pada 31 Juli 1547.Ia dimakamkan di Basilika Saint Denis.
25. Henri II (1547-1559)
Henry II dari Perancis (lahir 31 Maret 1519 – meninggal 10 Juli 1559 pada umur 40 tahun) ialah Raja Perancis dan anggota Dinasti Valois. Henri dimahkotai sebagai Raja di Rheims, Prancis, pada 25 Juli 1547. Henri dilahirkan di Saint-Germain-en-Laye, Perancis, pada 31 Maret 1519. Orang tuanya ialah François I dan Claude dari Perancis.
Henri menikah dengan Catherine dari Medici pada 28 Oktober 1533 saat ia berusia 14 tahun. Anak-anaknya ialah:
■François II
■Elizabeth dari Valois
■Charles IX
■Henri III
■Margaret dari Valois
Henri tak mencintai Catherine dari Medici. Ia menghabiskan waktunya dengan selirnya, yang disebut Diane de Poitiers.
Henri meninggal pada 10 Juli 1559. Ia dimakamkan di Basilika Saint Denis. Ia digantikan oleh François II.
26. Francois II (1559-1560)
François II dari Perancis (lahir 19 Januari 1544 – meninggal 5 Desember 1560 pada umur 16 tahun) ialah Raja Perancis dan anggota Dinasti Valois.
François dilahirkan di Fontainbleau, Perancis. Kedua orang tuanya ialah Henri II dan Catherine dari Medici. Francis menikah dengan Mary I dari Skotlandia pada 24 April 1558. Namun mereka tak memiliki anak.
Francis meninggal di Orleans, Perancis, pada 5 Desember 1560 karena infeksi telinga. Ia dimakamkan di Basilika Saint Denis. Raja berikutnya ialah Charles IX.
27. Charles IX(1560-1574)
Charles IX dari Perancis (lahir 27 Juni 1550 – meninggal 30 Mei 1574 pada umur 23 tahun) ialah Raja Perancis dan anggota Dinasti Valois.
Charles dilahirkan di Saint-Germain-en-Laye, Prancis, pada 27 Juni 1550. Orang tuanya ialah Henri II dan Catherine dari Medici. Charles menikah dengan Elisabeth dari Austria pada 26 November 1570. Mereka memiliki seorang puteri, Mary Elizabeth dari Prancis (27 Oktober 1572 – 9 April 1578), yang mati muda.
Charles meninggal di Vincennes, Prancis, pada 30 Mei 1574. Ia dimakamkan di Basilika Santo Denis. Ia digantikan oleh Henri III.
28. Henri III (1574-1589)
Henri III dari Perancis (lahir 19 September 1551 – meninggal 2 Agustus 1589 pada umur 37 tahun) ialah Raja Perancis dan anggota Dinasti Valois. Ia juga Raja Polandia.
Henri lahir di Fontainbleau, Perancis, pada 19 September 1551. Orang tuanya ialah Henri II dan Catherine dari Medici. Ia adalah anak kesayangan Catherine dari Medici. Henri menikah dengan Louise dari Lorraine pada 13 Februari 1575.Mereka tak memiliki anak.
Henri meninggal di Saint-Cloud, Perancis, pada 2 Agustus 1589, setelah ditikam pisau. Ia dimakamkan di Basilika Saint Denis. Henri ialah raja terakhir dari Dinasti Valois. Raja berikutnya ialah Henri IV, yang merupakan anggota Dinasti Bourbon.
29. Henri IV (1589-1610)
Henri IV dari Perancis (lahir 13 Desember 1553 – meninggal 14 Mei 1610 pada umur 56 tahun) dilahirkan di Pau. Ia adalah putera Antoine de Bourbon dan Jeanne dari Navarre.
Pada 18 Agustus 1672, Henri menikahi Margaret dari Valois. Ia adalah saudari Charles IX. Ia menjadi Raja Navarre di tahun yang sama.
Anak-anak Henri ialah Louis XIII dan Henrietta Maria dari Perancis, yang menikah dengan Charles I dan menjadi Ratu Inggris.
Henri meninggal pada 14 Mei 1610.
30. Louis XIII (1610-1643)
31. Louis XIV (1643-1715)
Louis XIV (Perancis: Louis-Dieudonné; 5 September 1638 – 1 September 1715) adalah raja Perancis dan Navarre yang dinobatkan pada 14 Mei 1643 dalam usia lima tahun. Ia baru mulai berkuasa penuh sejak wafatnya menteri utamanya (Perancis: Premier Ministre), Jules Cardinal Mazarin pada tahun 1661. Louis XIV dijuluki juga sebagai Raja Matahari (Perancis: Le Roi Soleil) atau Louis yang Agung (Perancis: Louis le Grand, atau Le Grand Monarque). Ia memerintah Perancis selama 72 tahun, masa kekuasaan terlama monarki di Perancis dan Eropa.
Louis XIV meningkatkan kekuasaan Perancis di Eropa melalui tiga peperangan besar: Perang Perancis-Belanda (Inggris: 'Franco-Dutch War'), Perang Aliansi Besar (Inggris: War of the Grand Alliance), dan Perang Suksesi Spanyol (Inggris: War of the Spanish Succession) antara 1701 - 1714. Louis XIV berhasil menerapkan absolutis medan negara terpusat. Ungkapan "L'État, c'est moi" ("Negara adalah saya") sering dianggap berasal dari dirinya, walaupun ahli sejarah berpendapat hal ini tak tepat dan kemungkinan besar ditiupkan oleh lawan politiknya sebagai perwujudan stereotipe absolutisme yang dia anut. Seorang penulis Perancis, Louis de Rouvroy, bahkan mengaku bahwa ia mendengar Louis XIV berkata sebelum ajalnya: "Je m'en vais, mais l'État demeurera toujours" ("saya akan pergi, tapi negara akan tetap ada").
32. Louis XV (1715-1774)
Louis XV (Versailles, 15 Februari 1710 – Versailles, 10 Mei 1774) berkuasa sebagai Raja Perancisdan Navarre dari tanggal 1 September 1715 hingga kematiannya pada tanggal 10 Mei 1774.
Ia menikmati reputasi pada awal kekuasaannya dan memperoleh gelar "le Bien-Aimé" ("yang Dicintai"). Namun, kurangnya moralnya, ketidakmampuannya untuk mereformasi Perancis dan Kerajaan, dan kegagalan kebijakan luar negerinya membuatnya kehilangan cinta kasih rakyatnya, dan kehidupannya berakhir sebagai salah satu raja paling tidak populer di Perancis.
33. Louis XVI (1774-1791)
Louis XVI (23 Agustus 1754 – 21 Januari 1793), adalah Raja Perancis dari Dinasti Bourbon sejak tahun 1774 hingga 1792. Kekuasaannya dihentikan dan dia ditangkap pada Revolusi 10 Agustus, dan akhirnya dihukum dengan guillotine untuk dakwaan pengkhianatan pada 21 Januari 1793, di hadapan para penonton yang menyoraki hukumannya.
Louis XVI awalnya dicintai rakyatnya, namun ketidakcakapannya dalam memerintah dan sikapnya yang konservatif membuat rakyatnya berbalik membencinya. Istrinya adalah Marie Antoinette, dan bersamanya mereka mempunyai empat orang anak: Marie-Thérèse-Charlotte Louis-Joseph-Xavier-François Sophie-Beatrix 34. Louis XVII (1793-1795)
Louis XVII dari Perancis (27 Maret 1785 - 8 Juni 1795) adalah putra Raja Louis XVI dari Perancis dan Marie Antoinette, namun tidak pernah benar-benar menjadi Raja Perancis.
Pada masa Revolusi Perancis, Pangeran Louis dipenjarakan bersama dengan orang tuanya. Sebagai putra tertua yang masih hidup, dia dinyatakan sebagai Raja Perancis pada 28 Januari 1793 oleh pamannya Louis-Stanislas-Xavier, yang sendiri dalam pengasingan di Hamm, dekat Dortmund, Jerman. Pernyataan tersebut tidak mempunyai kekuasaan karena Perancis saat itu merupakan sebuah republik. Tetapi saat Perancis dan Eropa menerima Louis-Stanislas-Xavier sebagai Louis XVIII dari Perancis pada tahun 1815, pemberian angkanya menunjukkan diakuinya hak-hak Louis XVII. Saat keluarga kerajaan dipenjarakan, Louis XVII dipisahkan dari ibunya dan saudara-saudaranya pada musim panas tahun 1793 untuk menghindarkan upaya pembebasan yang dilakukan pendukung kerajaan. Dia meninggal sendirian pada Juni 1795 di penjaranya. Secara resmi dia dilaporkan meninggal akibat penyakit yang kini dikenal sebagai tuberkulosa. Sesuai tradisi kerajaan, jantungnya dikeluarkan oleh dokter dan diawetkan dalam alkohol. Tubuhnya dikuburkan dalam pemakaman umum. Setelah kematiannya, ada yang mengatakan bahwa tubuh tersebut bukan Louis XVII, sehingga banyak yang mengklaim bahwa mereka adalah Louis XVII.